04 Mei 2009

Demam Berdarah: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Hati-hati dengan “Demam Berdarah (DBD)”, beberapa warga RW 13 pada awal bulan Mei 2009 ini, sudah ada yang terjangkit DBD, bahkan harus dirawat di rumah sakit. Dengan demikian ada baiknya untuk mengenali gejala penyakit tersebut, dan bagaimana cara penyebaran serta pengobatannya.
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimptomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM menunjukkan pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare.
Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan :
■ Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C)
■ Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
■ Hepatomegali (pembesaran hati).
■ Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
■ Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 /mm³.
■ Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
■ Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.
■ Pendarahan pada hidung dan gusi.
■ Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
Pengobatan penderita Demam Berdarah adalah dengan cara:
■ Penggantian cairan tubuh.
■ Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter –2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
■ Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.
Namun demikian, karena untuk mendiagnosa penyakit DBD ini diperlukan kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue, patofisiologi, dan ketajaman pengamatan klinis. Jika kita menemukan gejala-gejala seperti disebutkan di atas sebaiknya segera periksakan ke dokter dan lakukan pemeriksaan laboratorium.
Tulisan lebih lengkap mengenai DBD, klik doktertomi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar